Selasa, 25 Januari 2011

Lelaki Ternyata Lebih Romantis daripada Wanita



Lelaki lebih cenderung mengungkapkan perasaannya melalui perbuatan.

Dalam film No Strings Attached yang dibintangi Ashton Kutcher dan Natalie Portman, dikisahkan bagaimana tokoh Adam muncul di pejabat kekasihnya, Emma, dengan membawa belon. Hal ini ternyata membuat berang Emma, karena menganggap Adam melanggar perjanjian bahwa mereka tidak akan memperlihatkan hubungan mereka di depan orang lain.

Hal ini ternyata bukan sekadar menjadi adegan khas komedi situasi. Dr Terry Orbuch, psikolog sosial yang telah memelajari 373 pasangan menikah selama 24 tahun, mengatakan bahwa kejadian tersebut didasari fakta bahwa lelaki lebih romantis daripada wanita.

Ketika mewawancarai pasangan-pasangan tersebut, Orbuch mendapati bahwa para suami cenderung menggambarkan isteri mereka dalam istilah-istilah romantis tradisional, sedangkan para isteri berbicara lebih praktis mengenai hubungan mereka.

"Waktu kami meminta para suami untuk menceritakan bagaimana awal pertemuan mereka dengan isteri-isteri mereka, kisah mereka lebih dibumbui secara romantis," kata Orbuch, yang memaparkan hasil penelitiannya dalam buku 5 Simple Steps to Take Your Marriage from Good to Great. "Mereka bercerita bagaimana mereka terpesona, jatuh cinta luar biasa; dan mereka menggunakan istilah-istilah seperti 'belahan jiwa' dan 'cinta pada pandangan pertama'. Bertentangan dengan hal tersebut, perempuan bercerita bagaimana mereka berhati-hati pada pasangannya ketika pertama kali berhubungan, dan menjaga agar mereka tidak terburu-buru mendekatkan diri."

Pernyataan cinta juga muncul dalam sikap. Meskipun sikap romantis ini berbeda-beda antara pasangan satu dan yang lainnya, namun menurut Orbuch lelaki cenderung menjunjung tinggi keyakinan dalam dongeng seperti "bahagia selamanya" daripada wanita.

Hasil penelitian ini rupanya sejalan dengan hasil kajian terhadap 21.000 lelaki dan wanita yang dilakukan laman Queendom. Saat merespons pertanyaan soal cinta, lelaki lebih romantis dalam menggambarkannya, dengan menggunakan ekspresi yang cenderung dihindari kaum perempuan seperti "takdir" atau "cinta menaklukkan segalanya". Hal ini cukup mengejutkan, karena, "Kebanyakan lelaki cenderung dinilai tidak romantis. Namun Anda harus memahami mengapa jadi begitu, untuk menghargai mereka," tutur pemimpin studi, Ilona Jerabek, PhD.

Bahwa lelaki tidak romantis, sedikit banyak hal ini dipengaruhi oleh tradisi. Pujian tergolong sulit mereka dapat, dan pembicaraan mengenai perasaan hati yang terdalam juga tidak biasa dilakukan. "Lelaki tidak mendapatkan afirmasi dari teman-teman dan keluarga dalam jumlah yang sama dengan yang didapat wanita," jelas Orbuch. "Mereka bergantung pada feedback positif yang mereka dapat dalam relasi dengan pasangan untuk kesejahteraan mental mereka secara keseluruhan."

Sebuah studi dari profesor Wake Forest Psychology bahkan mengatakan bahwa kaum lelaki mereka lebih bugar saat berada dalam hubungan. Hal ini boleh menjelaskan mengapa mereka cenderung memuji pasangan mereka sebagai belahan jiwa, sebab keperluan emosional dan fisik yang sulit mereka dapat akhirnya terpenuhi.

Teori lain juga muncul, berkaitan mengenai kepercayaan lelaki pada cinta pandangan pertama dan cepat jatuh cinta. Hal ini dikarenakan otak mereka mampu bereaksi lebih cepat terhadap isyarat-isyarat visual tertentu. Dalam scanning MRI, terlihat bahwa area otak yang mengontrol emosi pada wanita cenderung kurang aktif, ketika diperlihatkan isyarat visual yang sama. Dengan kata lain, ketika melihat sesuatu yang mereka sukai, wanita menanggapinya dengan sikap kehati-hatian.
Photobucket
Nah, lalu, jika lelaki memang begitu romantis, mengapa mereka mendapatkan reaksi yang sebaliknya? Menurut para peneliti, hal ini lebih disebabkan salah pengertian. "Perempuan lebih bereaksi terhadap kata-kata, sehingga mereka ingin pasangannya menyatakan perasaannya berulangkali," kata Orbuch. "Sedangkan lelaki bereaksi terhadap perilaku, sehingga mereka cenderung menunjukkan perasaan melalui perilaku. Akibatnya, ya, enggak nyambung."

Untuk menyelesaikan hal ini, Orbuch menyarankan para pasangan untuk memahami batasan-batasan dan keperluan gender mereka. Perempuan boleh bilang "I love you", tapi lelaki lebih suka mengekspresikan ketiga kata tersebut dengan menjemput pasangannya dari pejabat, atau menemani belanja. Kalau sudah begini, kan tidak ada lagi yang sakit hati karena merasa tidak diperhatikan.


DIN

Editor: Dini

Sumber: Shine
http://female.kompas.com/read/xml/2011/01/19/0922315/pria.ternyata.lebih.romantis.daripada.wanita
http://www.huffingtonpost.com/dr-terri-orbuch/are-men-more-romantic-tha_b_796099.html


__._,_.___

Tiada ulasan: